MUHASABAH
Apa kalian meyakini adanya malaikat ? Apa pula yang mendorong kalian
untuk beramal saleh dan menghindari perbuatan buruk ? Bukankah karena adanya
iman yang menghujam dalam hati akan adanya malaikat sehingga kita terdorong
beramal baik dan berusaha menjauhi keburukan ? Karena Allah akan membalas apa
yang kita lalukan.
Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda : “
Sesungguhnya Allah yang Maha Suci dan Maha Luhur mempunyai malaikat yang
berkeliling dan utama sifatnya. Mereka itu mencari majelis – majelis dzikir.
Apabila mereka menemukan suatu majelis yang di dalamnya berisi dzikir lalu
merekapun duduklah beserta hadirin yang ada disitu. Mereka berbaris antara yang
sebagian dengan yang lainnya dengan merapikan letak sayapnya hingga memenuhi
tempat-tempat yang ada di antara mereka dengan langit”.
Rasulullah s.a.w melanjutkan sabdanya:” Allah ‘azza wa jalla lalu
bertanya dan Dia adalah lebih mengetahui tentang keadaan hamba-hamba-Nya: Dari
mana kamu semua datang?
Para malaikat menjawab: kami semua datang dari tempat
hamba-hamba-Mu di bumi. Mereka itu sama memahasucikan, memahabesarkan,
mengesakan, memuji serta memohon kepadaMu”.
Allah :
Apakah yang mereka minta kepadaKu?
Malaikat :
mereka memohonkan surgaMu”
Allah :
apakah mereka sudah pernah melihat surgaKu?
Malaikat :
belum ya Tuhan”
Berdasarkan informasi dari Rasulullah saw tersebut jelas bahwa malaikat itu ada. Malaikat memiliki tugas yang bermacam-macam. Ada malikat yang senantiasa mendatangi tempat-tempat dzikir. Di sana mereka hadir, mencata amal hadirin, menyimak do’a yang dipanjatkan dan mereka-pun memohonkan ampunan kepada Allah bagi orang-orang yang hadir di majlis tersebut.
Subhanallah;
Maha Suci Allah yang telah menghamparkan bumi ini dan melengkapi dengan segala
fasilitasnya. Malaikat yang ditugasi Allah sebagai tentara-Nya. Malaikat pula
yang setiap saat turun ke bumi menyambangi manusia dan mencacat amal perbuatan
manusia.
Dari
Abu Hurairah ra, Rasulullah telah bersabda:
"Para
malaikat malam bergantian dengan malaikat siang dalam mengawasi kalian. Mereka
bertemu saat shalat ashar dan shubuh."
Kemudian
Rasulullah menjelaskan, malaikat yang semalaman mengawasi manusia, naik ke
langit dan melaporkan hasilnya tugasnya.
"Bagaimana
keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan?" Allah bertanya pada
mahluk cahaya itu.
"Kami
meninggalkan mereka dalam keadaan sedang shalat, kami pun datang pada mereka
juga dalam keadaam shalat. Maka ampunilah mereka pada hari kiamat." kata
malaikat.
Bayangkan
ketika malaikat datang, kita sedang melakukan shalat shubuh. Ketika mereka
pergi kitapun sedang melakukan shalat Ashar. Laporan yang akan diberikan pada
Allah tentu akan baik dan mulus. Tak hanya itu, para malaikat memberikan
"rekomendasi" ampunan pada Allah untuk kita yang sedang shalat saat
mereka tinggalkan.
Mari
kita renungkan juga kondisi sebaliknya. Pada saat mereka datang di waktu Shubuh
hari, kita masih terlelap tidur, meringkuk di dalam hangat selimut. Atau saat
mereka pergi di waktu Ashar, kita sedang sibuk dengan segala pekerjaan. Tentu
laporan pun akan berwarna merah. Jika kita terlambat, angka yag tercatat akan
berwarna merah. Meski kita masuk kerja, tetap saja nilai kita berkurang di
depan atasan tempat kita bekerja.
Begitu
juga yang terjadi pada Allah, sebagai "atasan" dalam hidup kita. Jika
kita ingin memperbaiki catatan dan prestasi di depan Allah sebetulnya mudah
saja. Kenapa kita tidak melakukan shalat tepat waktu ketika malaikat-malaikat
melaporkan hasil tugasnya. Oleh karena itu mari kita shalat tepat waktu.