Senin, 11 Agustus 2014

Pesan dalam Surat Al Anfal : 72



QS Al-Anfal(8) ayat 72 mengandung pesan-pesan yang mulia, yaitu :
1)       Pada peristiwa hijrah, ada tiga golongan yang disebutkan QS Al-Anfal(8) ayat 72, yaitu :
a)      Kaum Muhajirin
Muhajirin adalah orang-orang yang berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.Sebelum berhijrah, mereka mengalami kekerasan dan kekejaman yang dilakukan oleh kaum musyrikin. Namun mereka tetap sabar dan tabah menghadapinya, dan tetap dalam keimanan. Mereka tetap bertahan dan berjuang membela agama Islam dan bersedia berkorban dengan harta dan jiwa. Oleh sebab itu mereka mendapat tempat istimewa disisi Allah SWT dan mendapat tiga sebutan, pertama "beriman", kedua "berhijrah",  danketiga "berjuang dengan harta dan jiwa di jalan Allah".
b)      Kaum Anshar
Kaum Anshar adalah orang-orang Madinah yang beriman kepada Allah SWT, berjanji kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin untukbersama-sama berjuang di jalan Allah.Mereka bersedia menolong, dan berkorban dengan harta dan jiwanya demi keberhasilan perjuangan Islam.Allah memberikan dua sebutan mulia kepada mereka, pertama"pemberitempatkediaman" dankedua "penolongdanpembantu".
c)      KaumMuslimin yang tidakberhijrahkeMadinah.
Mereka tetap tinggal di Mekah yang dikuasai oleh kaum musyrikin. Mereka tidak dapat disamakan dengan kaum Muhajirin dan Anshar karena mereka tidak berada dalam lingkungan masyarakat Islam, tetapi hidup dilingkungan orang-orang musyrik. Oleh karena itu hubungan antara mereka dengan kaum muslimin di Madinah tidak dapat disamakan dengan hubungan antara Muhajirin dan Anshar dalam masyarakat Islam. Hubungan antara sesama mukmin di Madinah sangat erat bahkan seperti saudara satu keturunan yang tidak lagi membedakan hak dan kewajiban.Hubungan antara mereka dengan mukmin di madinah hanya diikat atas dasar keimanan saja.
2)       Antara Muhajirin dan Anshor saling melindungi, hidup berdampingan dan saling tolong menolong.
3)        Muhajirin dan Anshor melakukan jihad dengan harta dan jiwanya atas dorongan keimanan kepada Allah SWT.
4)        Allah SWT Maha MelihatdanMengetahuiapa yang dilakukanolehhamba-Nya.
QS Al-Anfal (8) ayat 72 menjelaskan bahwa Kaum Muhajirin dan Anshar telah memberikan teladan dalam mujahadah an-nafs.Secara bahasa mujahadah artinya bersungguh-sungguh, sedangkan an-nafs artinya jiwa, nafsu, diri. Jadi mujahadah an-nafs artinya perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsuatau bersungguh-sungguh menghindari perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah SWT. Dalam bahasa Indonesia mujahadah an-nafs disebut dengan kontrol diri. Kontrol diri merupakan salah satu perilaku terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.
Menurut Al-Qur’an nafsu dibagi menjadi tiga, yaitu :
a)       nafsu Ammarah, yaitu nafsu yang mendorong manusia kepada keburukan (QS Yusuf [12] ayat 53)
b)      nafsu Lawwamah, yaitu nafsu yang menyesali setiap perbuatan buruk(QS Al-Qiyamah [75] ayat 2)
c)      nafsu Muthmainnah, yaitu nafsu yang tenang (QS Al-Fajr [89] ayat 27-30)
Dari ketiga nafsu yang disebutkan Al-Qur’an diatas, kita tahu bahwa nafsu Ammarah mendorong manusia untuk berbuat maksiat. Kemaksiatan akan menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT serta akan menimbulkan kegelisahan dalam hati. Oleh karena itu Islam mengajarkan mujahadah an-nafssupaya hidup kita bahagia dunia dan akhirat.
Hawa nafsu memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai macam kesenangan dengan tidak mempedulikan aturan agama.Jika kita menuruti hawa nafsu maka sesungguhnya hati kita telah tertawan dan diperbudak oleh hawa nafsu itu. Nabi Muhammad SAW menyebut jihad melawan hawa nafsu sebagai jihad besar (jihadul akbar), sedangkan jihad memerangi orang kafir sebagai jihad kecil (jihadul asghar). Mengapa demikian ?. hal ini dikarenakan jihad melawan nafsu berarti jihad melawan hal – hal yang menyenangkan, digemari, dan disukai. Sedangkan jihad melawan orang kafir berarti jihad melawan musuh yang kita benci. Bukankah menghindari sesuatu yang kita senangi jauh lebih berat daripada menghindari sesuatu yang kita benci ?. Perhatikan hadits berikut ini :





Artinya :  ”Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu), sedang surga dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu)."(HR Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN X MIPA 3 & X IPS 2

BERLOMBA DALAM KEBAIKAN Untuk Kamis, 26 Maret 2020 & Jum'at, 27 Maret 2020 Belajar dari rumah, minggu kedua efek "Epidemi ...