Al-mu’min adalah isim fa’il dari kata amana, yang
artinya pemberi keamanan. Allah memiliki sifat al-mu’min artinya Allah adalah
zat yang maha memberikan keamanan kepada makhlukNya. “Ya Allah, lindungilah kami dari
marabahaya dan ketakutan” inilah do’a yang sering kita panjatkan kepada Allah.
Ini merupakan bukti bahwa Allah adalah pemberi rasa aman dan pemberi ketenangan
di hati manusia.
QS Al-Quraisy/106 : 3-4 menyebutkan:
Artinya:
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik
rumah ini (Ka'bah).
4. yang telah memberi makanan
kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Merupakan sebuah naluri dan sifat fitrah
manusia baik secara pribadi maupun sosial cenderung untuk mendapatkan rasa
aman. Karena kecenderungan inilah, manusia sebagai khalifah harus memberikan
rasa aman tersebut kepada alam semesta. Rasulullah bersabda, “Demi Allah tidak
beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman.” Mendengar
demikian para sahabat bertanya, “Siapakah yang engkau maksudkan ya Rasulullah?”
Jawab rasulullah, “Yang tidak memberikan rasa aman tetangganya dari
gangguannya.” (HR Bukhori).
Indahnya kehidupan ini jika setiap manusia memiliki sifat
al-Mu’min. Ia akan saling memberikan rasa aman kepada sesamanya dan kepada
makhluk Allah yang lain. Memberikan rasa aman kepada orang lain dapat dilakukan
dengan bersikap jujur, amanah dan dapat dipercaya. Sikap tidak jujur dan
khianat serta mencari kesalahan orang lain dapat memicu ketidaknyamanan
kehidupan orang lain. Prilaku mencuri, korupsi, tawuran adalah beberapa perilaku
yang bertolak belakang dengan Asmaul
Husna al-mu’min. Jika kita percaya bahwa Allah memiliki sifat al-mu’min,
maka jadilah khalifah yang dapat mewujudkan sifat tersebut dalam kehidupan
kita. Jadilah pemberi keamanan kepada makhluk Allah yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar