Sabtu, 06 September 2014

Al Karim









Allah memiliki sifat al-Kariim, artinya Allah Maha Mulia, ajaranNya pun mengandung kemuliaan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mulia dimaknai dengan tinggi (derajat, pangkat, jabatan), luhur (budi), dan bermutu tinggi.
Kemuliaan Allah tercermin dari sifat-Nya yang tidak pilih kasih dalam memperlakukan makhlkNya. Dia berikan makhluk-Nya kenikmatan yang sangat sulit dihitung. Allah tidak meminta balasan apapun dari makhluk-Nya atas segala nikmat tersebut. Sebenarnya jika kita bersyukur (berterimakasih) terhadap nikmat yang kita peroleh dari Allah, sebenarnya kita bersyukur terhadap diri kita sendiri.
Untuk menguji keluhuran dan kemuliaan Allah mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
a.         Adakah yang mampu menciptakan oksigen yang kita hirup secara gratis sepanjang usia kita?
b.         Adakah yang memberikan air yang segar dan menyuburkan secara gratis selain Allah?
c.         Adakah yang mampu memberikan sinar matahari gratis yang dapat member kehangatan, kesehatan dan penerang bagi makhluk?
Dan masih banyak lagi nikmat Allah yang tidak akan dapat kita hitung dan kita sebutkan satu persatu. Semuanya GRATIS, Allah tidak meminta apapun kepada kita. Allah hanya menawarkan kepada kita, jika kita ingin hidup bahagia, sejahtera ikutilah aturan-Nya. Tetapi jika tidak mau, kita dipersilahkan untuk memilihnya, dengan konsekuensi hidup sesuai pilihan kita masing-masing.
Inilah yang menunjukkan kemuliaan dan keluhuran Allah. Manusia sebagai wakil Allah, makhluk kepercayaan Allah untuk memimpin kehidupan alam semesta ini tentu harus memiliki sifat seperti yang kita wakili. Sebagai dasarnya Allah sudah tiupka pada qalbu kita sifat dasar kemuliaan.
Sudahkah kita sebagai wakil Allah lebih baik dari mahkluk Allah yang lain yang Allah serahkan kepada kita pengelolaannya. Sudahkah kita melebihi matahari dalam memberi manfaat kepada makhluk Allah yang lain?. Jika belum, maka sebenarnya kita belum menjadi manusia. Karena manusia hakikatnya adalah khalifah. Manusia adalah pemimpin bagi alam semesta ini.
Kemuliaan yang harus melekat dan menjadi sifat manusia sebagai  makhluk kepercayaan Allah dimulai dari kesadaran diri bahwa kemuliaan hanya akan didapat dengan cara memuliakan yang lain. Jadilah manusia yang sebenarnya dengan mempelajari buku panduan pengelolaan alam semesta ini yang dikeluarkan oleh Allah (Al-Qur’an) dan contoh manusia paripurna, Rasulullah Muhammad SAW. Dengan mempelajari dan mengaplikasikan Al-quran dalam kehidupan ini akan lahirlah manusia sebenarnya yang memiliki kemuliaan sesuai dengan yang disampaikan Allah dalam QS At-Tiin/96:4 berikut :
 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN X MIPA 3 & X IPS 2

BERLOMBA DALAM KEBAIKAN Untuk Kamis, 26 Maret 2020 & Jum'at, 27 Maret 2020 Belajar dari rumah, minggu kedua efek "Epidemi ...